Mencari nafkah dengan Honda Astrea 800.

Si Mas yang asli Wonogiri sungguh kreatif, dengan modal motor Honda 80cc seharga
1,8 juta ini, dia sulap motor yang ngetrend tahun 1980an menjadi mesin penggerak bagi gerobak jamu seduh miliknya.

Saya sempat melihat ke kolong mesin yang sudah berumur 30 tahunan ini, Si Mas ini rajin dan peduli dengan kesehatan mesin yang menjadi pendulang rupiah. Bak mesin sangat bersih, tak sedikitpun nampak tetesan oli mesin. Rantai roda juga selalu basah oleh oli pelumas. Dengan sekali engkol, mesin mungil ini langsung greeeng!

Beban gerobak yang penuh berisi jamu seduh dan unit sound system sederhana dengan mudah ditaklukkan mesin dengan 3 tingkat kecepatan, yang merupakan kakak kandung Honda Astrea Star.

Yuuuk kita lihat penampakannya..

honda astrea 80cc gambar dr google

mesin 80cc pendulang rupiah

moving display full jamu full musik

Lela, pecel lele gaya baru..

Jam 12.30 siang setelah menjemput Farinka, terdengar ada raungan cacing dalam perut. Ini tandanya perburuan karbohidrat segera dimulai. Dengan ZX130 BlackRed, ”sego hunting” berjalan mulus, hanya perlu 5 menit slow riding dari SD, ketika saya temukan bangunan bernuansa hijau dan kuning nan bersih. Tulisan Pecel Lele mengundang keingintahuan saya untuk mencoba rasa lele yang naik level (biasanya warung tenda pinggir jalan)

Ahay..ini dia makanan murmer nan lezat. Langsung parkir deh, kemudian masuk ke pintu, eeeii..disambut dengan koor bersama 6 karyawan ” selamat pagi..pecel lele lela ”. Aneh..jam 12.30 siang gini dibilang pagiii.

Menu didominasi lele, dari lele goreng biasa, lele berbalut tepung, fillet, lele asam manis, dan lainnya. Saya cukuplah dengan menu lele goreng biasa, plus seporsi pesanan Farinka, lele goreng tepung.

Dengan tata ruangan yang rapi, bersih dan lega, cukup nyaman menikamti makan siang ini, apalagi pelayannya gadis2 muda nan ramah. Glek!!!!

Ada hal hal unik di ”lela” ini,
1. Lela, bukan nama pemiliknya, melainkan ”lele lebih laku”. Pemiliknya sendiri adalah Rangga Umara, mantan karyawan kena PHK yang nekat buka pecel lele dengan konsep lebih modern.

2. Seluruh karyawan selalu menyambut setiap pelanggan dengan koor ” selamat pagi lele lela’. Kata kata itu aja, nggak berubah meski hari sudah siang, sore, bahkan malam!

3. Media promosi mengedapankan pelanggan, banyak dipajang foto foto pelangganya di dinding ”lela”, walau bukan artis lho!, Jadi siap siaplah anda dijepret saat makan, kemudian fot anda dipajang di dinding. Nah..anda sudah jadi artis kan..?

4. Rasa masakan standarisasi SOP, artinya tidak ada koki khusus, setiap karyawan bisa menjadi juru masak!

Harga?

Memang harga lebih mahal drpd pecel lele tenda.Kisaran selisih lebih tinggi hampir 50 persen. (yo wajar laah, wong pelayane ayu, kasire ayu, isih seger, renyah lagi!)

Nah..selesai makan tinggal ke kasir, bayar dan tiba tiba terdengar koor seluruh karyawan ” selamat jalan lele lela ”

saingan terberat bagi warung tenda pecel lele tradisional

standar ruangan bersih kasire ayu

konsep modern membuat additional value lele

mumpung ada cermin numpang narsis

Suzuki GSX 750 yang teraniaya.

Pagi pagi nyari sarapan Soto Suroboyo di Kawasan Perumahan Karawang malah ketemu sosok Suzuki GSX 750cc yang sedang dipasung disebuah halaman Ruko. Keadaanya sungguh mengenaskan, secara keseluruhan baik body maupun mesin sudah kritis.
Mesin sebaris 4 silinder tersebut sedang dalam kondisi operasi jantung, silinder head sudah diangkat, menyisakan boring yang menganga penuh dengan air hujan
Wah..kebayang, jutaan rupiah pasti kudu digelontorkan agar Suzy bisa diajak muter2 lagi .

Sent by emoze push mail

gsx operasi jantung

gsx operasi jantung1

gsx nestapa nian

Selamat jalan sahabatku Ir.Hotma Togu T..

Mendung dan hujan siang ini benar benar terasa seirama dengan suasana hati. Seorang teman dalam status Facebooknya menulis ” Selamat jalan Bapak Hotma Togu”. Masya Allah, aku terkejut bukan kepalang. Dengan tergesa kuambil handphone, kutelepon teman lama saat sama sama mengabdi di industri dulu. Benar sekali adanya, beliau meninggal semalam dikarenakan serangan jantung.
Saya melihat sosok Pak Togu, demikian kami sering memanggil, adalah sosok yang humoris, penyabar, dan sangat mau kerja keras. Beliau, yang berdarah Sumatera, namun sungguh seperti layaknya orang Jawa, bicaranya pelan, murah senyum. Dan satu hal, beliau sangat sederhana dalam hidup.
Beliau yang alumnus Universitas Sumatera Utara, dan bertitel layaknya si Doel Anak Sekolahan, mendedikasikan ilmunya di industri yg berhubungan dengan fabrics, dyeing,coloring. Perjalanan kerja yang lama di PT. Texmaco dan beberapa pabrik lainnya, membuat beliau dipercaya memegang industri serupa di Majalaya, Bandung.
Saya teringat, ketika hari pertama beliau datang bergabung di kantor kami di Tambun, Bekasi, saya harus menyerahkan tugas supervisi warehouse kepada beliau. Dengan pengalaman kerja beliau yang panjang, cukup mudah bagi saya meng over alihkan pekerjaan kepada beliau.
Sekarang, beliau sudah pulang kepada sang Khalik. Semoga Allah menerima amal ibadahnya, mengampuni segala dosanya.

Selamat jalan pak Hotma Togu..

Sent by emoze push mail

Bangunan SD Negeri jaman saiki

Weladalaghh..bangunan SD kok megah nian, ganteng dan tampak kokoh. Ini adalah bangunan SD Negeri Nagasari XII, Kabupaten Karawang yang dibangun dan didanai APBD.
Seandainya sekolahku ndisik keren begitu, tentu cita citaku bisa terwujud, jadi Polwan!…huahahahahaha…

Sent by emoze push mail

Test posting pakai Nokia E63

Setelah sekian lama mencoba, semoga posting kali ini bisa sukses.

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!